Setidaknya ada 1.000 Tenaga Honorer Kategori Dua (K2) yang lolos
selekasi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun ini bakal dicoret. Itu
terkait proses verifikasi data honorer K2 mereka yang bermasalah.
Disinyalir, 1.000 peserta lolos seleksi tersebut memanipulasi data.
Pemerintah Daerah (Pemda) diminta untuk segera bertindak dengan
lakukan verifikasi ulang. Sembari menunggu intruksi dari pemerintah
pusat, langkah verifikasi dan cek serta ricek perlu dilakukan kembali.
Suwardi mengatakan jika dari 218.000 peserta CPNS K2 tahun ini yang
lolos seleksi, ada sekitar seribuan yang kemungkinan besar bakal
dicoret. Pasalnya, kata Kabag Komunikasi Publik Kementerian PAN-RB itu,
mereka masuk list peserta yang lakukan manipulasi data.
Badan Kepegawaian Negara (BKN) juga telah lakukan langkah-langkah
penyidikan. Dibentuk tim investigasi guna membongkar kasus manipulasi
data tersebut. Bagi yang diduga lakukan itu bakal ditindak langsung oleh
BKN.
BKN juga tak main-main soal itu. Bagi yang terbukti lakukan pemalsuan
data, bukan hanya Tenaga Honorer K2 saja, baik pejabat dan PNS akan
dicabut statusnya serta dipidanakan. Sebab, apa yang dilakukan telah
melanggar hukum.
Di Sumedang, Jawa Barat, mereka telah membuat tim khusus untuk
menganulir data K2 yang disinyalir ‘bodong’. Menurut Suwardi, di daerah
lain pun serupa. Mereka juga telah membuat laporan adanya indikali data
yang dimanipulasi.
Suwardi menegaskan jika Pemda harus segera lakukan itu mulai
sekarang. Lakukan verifikasi dan verifikasi. Jangan sampai nantinya
ketahuan oleh BKN di ujung. Imbasnya pejabat terkait akan dipidanakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar